Senin, 27 Februari 2012 | 22:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) didesak segera merealisasikan rencananya untuk merekrut penyidik
dan jaksa penuntut umum independen atau yang bukan berasal dari
Kepolisian dan Kejaksaan. Langkah itu untuk membantu kerja KPK
kedepannya.
Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian mendalam untuk merekrut penyidik dan jaksa independen. Pasalnya, jika rencana itu direalisasikan diperlukan regulasi dan biaya.
Seperti diberitakan, rencana membangun penyidik dan jaksa independen mencuat ketika Abraham menjalani seleksi calon pimpinan KPK di Komisi III tahun 2011. Menurut Abraham, KPK harus mempersiapkan penyidik dan jaksa independen agar KPK tidak ketergantungan dengan Kepolisian dan Kejaksaan.
"Itu bisa mengurangi konflik internal. Kalau kita tetap tergantung, banyak persoalan di dalamnya. Persoalan struktural, garis komando, psikologis aparat yang ditempatkan di situ. Contohnya, polisi yang ditempatkan di KPK, nggak mungkin lah bisa memeriksa atasannya," ucap Samad saat seleksi.
Desakan
itu disampaikan beberapa anggota Komisi III diantaranya Indra dari
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dan Nurdirman Munir dari Fraksi Partai
Golkar saat rapat dengar pendapat antara KPK dengan Komisi III di
Komplek DPR, Senin (27/2/2012).
Nurdiman mengatakan, penyidik dan
jaksa independen terbukti sangat membantu pemberantasan korupsi di Hong
Kong dan Singapura. "Harapan saya, penyidik independen jadi andalan
KPK," kata dia.Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian mendalam untuk merekrut penyidik dan jaksa independen. Pasalnya, jika rencana itu direalisasikan diperlukan regulasi dan biaya.
Seperti diberitakan, rencana membangun penyidik dan jaksa independen mencuat ketika Abraham menjalani seleksi calon pimpinan KPK di Komisi III tahun 2011. Menurut Abraham, KPK harus mempersiapkan penyidik dan jaksa independen agar KPK tidak ketergantungan dengan Kepolisian dan Kejaksaan.
"Itu bisa mengurangi konflik internal. Kalau kita tetap tergantung, banyak persoalan di dalamnya. Persoalan struktural, garis komando, psikologis aparat yang ditempatkan di situ. Contohnya, polisi yang ditempatkan di KPK, nggak mungkin lah bisa memeriksa atasannya," ucap Samad saat seleksi.
Sandro Gatra | I Made Asdhiana |
http://nasional.kompas.com/read/2012/02/27/22122738/KPK.Didesak.Realisasikan.Penyidik.Independen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar