Senin, 6 Februari 2012 | 13:13 WIB
.
JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya kekerasan dan konflik
sosial yang diperparah dengan dugaan pelanggaran HAM oleh aparat Kepolisian
dalam penanganan sengketa Agraria, merupakan bukti carut marutnya persoalan
Agraria. Ini merupakan akumulasi gagalnya Land Reform.
Saat ini tidak hanya korupsi yang menjadi extraordinary
crime and problem tetapi persoalan agraria juga merupakan fondasi dan akar dari
segala permasalah yang krusial dan menyebabkan hilangnya ratusan nyawa anak
negeri
"Saat ini tidak hanya korupsi yang menjadi extraordinary crime and
problem tetapi persoalan agraria juga merupakan fondasi dan akar dari segala
permasalah yang krusial dan menyebabkan hilangnya ratusan nyawa anak
negeri," ujar Indra, anggota Komisi III Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
di Jakarta, Senin (6/2/2012).Indra yang menjadi Anggota Tim Reformasi Agraria Fraksi PKS ini mengingatkan, agar persoalan yang sangat berat ini tentunya harus diselesaikan dengan penanganan khusus dan menyeluruh.
"Salah satu konflik besar bangsa dalam satu dasawarsa ini berakar dari permasalahan reformasi agraria yang gagal dan buntu di tengah jalan," ujarnya.
Tidak heran, menurut Indra, ketika terjadi sengketa dan perlawanan dari masyarakat, para aparat penegak hukumpun kerap tidak berpihak kepada masyarakat kecil. Kepolisian lebih banyak menjadi keamanan bayaran pengusaha ketimbang menjadi aparat keamanan negara yang mengayomi masyarakat.
Pengadilan lebih banyak menjadi lembaga yang melegitimasiperampasan hak - hak masyarakat kecil, ketimbang menjadi lembaga pemberi keadilan. Sehingga akhirnya banyak masyarakat yang frustasi yang berujung bertidak anarkis dan main hakim sendiri.
Imam Prihadiyoko | Robert Adhi Ksp
http://nasional.kompas.com/read/2012/02/06/13130629/Sengketa.Agraria.Bukti.Gagalnya.Land.Reform
Tidak ada komentar:
Posting Komentar